Pada 26 Februari 2025, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu dalam Bimbingan Teknis Read Aloud untuk Pustakawan yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Karanganyar, yang melibatkan 50 para pustakawan, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan juga pegiat literasi.
Dalam sesi yang saya handle selama 2 jam, saya fokus memberikan materi mengenai teknik membaca nyaring atau read aloud. Para peserta saya ajak untuk memahami teknik dasar membaca nyaring, bagaimana membangun intonasi yang menarik, serta cara menjadi fasilitator yang bisa menghidupkan cerita bagi anak-anak dengan memainkan elen visual seperti ekpresi wajah dan gestur. Saya melihat antusiasme yang luar biasa dari para pustakawan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga langsung mencoba teknik yang saya ajarkan dengan penuh semangat.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi saya adalah ketika melihat mereka mulai lebih percaya diri membaca dengan ekspresi dan intonasi yang lebih hidup. Ini adalah langkah besar dalam menciptakan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan bagi anak-anak di perpustakaan.
Saya berharap keterampilan yang mereka pelajari hari ini dapat terus diterapkan dan menjadi bagian dari upaya membangun budaya literasi yang lebih kuat di masyarakat. Membaca nyaring bukan hanya tentang melafalkan kata-kata, tetapi juga tentang menghadirkan cerita dengan penuh makna.